fanfiction | [SeulWon] WHAT A BIRTHDAY!!!

10014620_230828827114691_5893588650828745336_n

 

Author : @ladymodrus.
Genre : Married Life, Romance, Comedy (ga yakin).
Cast : Choi Siwon, Shin Hyoseul (OC).
Length : Drabble.
Rate : T.
Cover : ICFF.

Ini salah satu FF special untuk ulahnya Siwon. Sebelumnya pernah di post di note FB pada tanggal 7 April 2014.

I own nothing but this story, hati-hati ceritanya lebeh dan non-EYD. Don’t like, don’t read.

No bashing!
Happy reading ^^

###

“Kautahu ini hari apa?”

“Hari Senin.”

“Kauingat ini tanggal berapa?”

“Tanggal 7 April. Kenapa?”

“Kauingat ada peristiwa apa hari ini? Dan apa yang harus kaulakukan?”

“Hmm… Entahlah… apa yaa…?”

“Ayolah, coba kauingat-ingat…”

“Ah, ya! Aku ingat sekarang. Hari ini aku harus mengembalikan senapan airsoft yang kupinjam dari Youngwoon Oppa!”

“Se—senapan airsoft?”

“Ya, senapan airsoft. Ah, sepertinya aku harus mengembalikannya sekarang. Untung kau mengingatkanku. Terima kasih ya, Sayang. Aku pergi dulu…”

“…”

 
Hari Senin, tanggal 7 April, senapan airsoft… SENAPAN AIRSOFT??? Apa-apaan ini?! Hari ulang tahun yang menyebalkan!!

Apa yang akan kaulakukan jika hal seperti itu terjadi di hari ulang tahunmu? Tidakkah kau juga akan merasa kesal, sama sepertiku? Bisa kaubayangkan, istriku lupa pada hari ulang tahunku. Dia malah lebih mementingkan senapan mainan milik Youngwoon Hyung dibandingkan dengan suaminya sendiri. Apakah hal seperti itu yang kauharapkan terjadi di hari ulang tahunmu? Tidak, kan?

Seharian ini Hyoseul hanya sibuk dengan dirinya sendiri. Semenjak siang tadi dia asik pergi berbelanja bersama Myunghee, Hyori, Myuri, Je Eun dan Nohrin tanpa sekalipun ingat untuk meneleponku yang mengharapkan dirinya akan mengucapkan selamat ulang tahun padaku.

Saat jam makan siang tadi, aku bahkan menunggunya di kantor dan berharap dia akan datang dan memberiku pesta kejutan seperti yang dilakukan oleh teman-teman sekantorku, tapi ternyata tidak. Dan peristiwa tadi pagi itu… Arghh!!

“Aku pulaaang…..”

Itu dia; Shin Hyoseul. Dia masuk ke dalam rumah dengan membawa banyak tas belanjaan. Hebat sekali dia. Bersenang-senang dengan teman-temannya dan melupakan hari ulang tahun suaminya sendiri. Istri macam apa dia?

“Sayang, kau sedang apa? Ma’af tadi aku lupa meneleponmu dan memberitahu kalau aku akan pulang malam.” Sapanya, mencium bibirku sekilas, kemudian duduk di sofa bersamaku dengan segudang belanjaannya.

“Tidak apa-apa,” jawabku singkat.

Kalau boleh jujur, sebenarnya aku agak enggan untuk bicara dengannya. Ah, tapi sudahlah… “Bagaimana dengan acara shopping-mu tadi?” tanyaku, sedikit menyindir secara tak langsung.

“Oh, lumayan,” jawab Hyoseul seraya memeriksa tas belanjaannya satu per satu, “aku jadi bingung harus membeli yang mana.” Katanya lagi.

Bingung? Apa dia bilang tadi? Bingung? Ah, ya, tentu saja. Dia merasa bingung dan akhirnya memutuskan untuk memborong semuanya. Jenius sekali.

“Aku membelikan kemeja ini untukmu. Bagus, kan?” Hyoseul membentangkan sebuah kemeja lengan panjang berwarna putih di depanku. Sebenarnya kemeja itu terlihat biasa saja, sama seperti yang biasa kukenakan untuk bekerja. Tapi untuk menyenangkan hatinya, lebih baik aku sependapat saja dengannya.

“Bagus. Terima kasih.” Ujarku singkat. Baiklah, Choi Siwon, kau baru saja berdusta pada istrimu sendiri.

“Oh, ya, ada satu lagi!” Hyoseul meraih salah satu tas belanjaan yang diletakkannya di atas meja, lalu dengan cepat ia keluarkan isinya dan membentangkannya di depan wajahku, “Taraaaa…..!”

Apa itu?

“Keren, kan?”

Keren? KEREN??? Apa dia sudah gila? Jika dia menunjukkan satu set lingerie di hadapanku, mungkin aku akan menganggapnya ‘keren’, tapi ini…?

“Ini MultiCam ACU asli yang didatangkan langsung dari Amerika. Youngwoon Oppa menjualnya kepadaku. Aku akan memakainya sebagai piyama. Bagaimana menurutmu? Keren sekali, bukan?”

Ya Tuhan… Apa-apaan ini? Istriku membeli sebuah seragam militer dan dia menganggapnya keren? Aku berani bertaruh, jika saja Hyoseul terlahir sebagai seorang laki-laki, dia pasti sudah mendaftarkan diri untuk mengikuti wajib militer.

“Ah… Pokoknya hari ini sangat menyenangkan,” Hyoseul sedikit menggeliatkan badannya untuk meregangkan persendian. Sepertinya dia terlihat sangat lelah. Ya, lelah karena berbelanja.

“Kautahu, Siwonnie? Setelah berbelanja, kami berenam pergi ke restoran Italia dekat kantormu. Ternyata sajian pasta di sana lumayan enak. Setelah itu, kami pergi ke taman, hunting foto dan… Ah, yang jelas tadi itu seru sekali.” Hyoseul bercerita padaku dengan wajah sumringah, tanpa ada penyesalan sama sekali. Dia benar-benar melupakan hari ulang tahunku ternyata. Dia dan teman-temannya makan di restoran Italia dekat kantorku, tapi tidak memberitahuku sama sekali? Dan apa yang dimaksudnya dengan ‘seru’ tadi? Setahuku, beberapa hari belakangan ini Hyoseul selalu mengeluh tak enak badan, tidak ingin melakukan apapun. Tapi apa yang kulihat sekarang? Dia tidak keliahatan seperti orang sakit sama sekali!

“Bukankah kau sedang merasa kurang sehat? Seharusnya kau tidak boleh terlalu lama berada di luar,” tanyaku, sedikit menyindirnya secara tidak langsung. “Jika kau sakit, aku tidak akan mau mengurusmu.”

Dapat kulihat ekspresi wajah Hyoseul berubah menjadi datar hanya dalam hitungan detik setelah mendengar ucapanku. “Kau merasa kesal padaku? Kau marah?” tanyanya penuh selidik. Sepertinya dia mulai menyadari apa yang aku rasakan semenjak tadi.

“Tidak, aku tidak kesal. Aku tidak apa-apa,” bantahku, berusaha bersikap normal dan setenang mungkin di hadapannya.

Hyoseul menghela napas, sepertinya dia tidak terlalu ambil pusing dengan sikapku tadi—dan tidak terprovokasi sama sekali. “Tenanglah, Choi Siwon. Setelah berjalan-jalan di taman tadi, aku menyempatkan diri untuk pergi ke rumah sakit.”

Aku menanggapinya dengan sedikit acuh, “Untuk apa ke rumah sakit? Menurutku kau terlihat cukup sehat.” Lagi-lagi aku tidak tahan untuk menyindirnya.

Hyoseul mendengus, “Aku ke rumah sakit untuk mencarikanmu obat. Kenapa? Karena aku tahu kau akan bersikap menyebalkan seperti ini saat aku pulang.” Hyoseul mengambil sesuatu dari dalam tas tangan warna merah miliknya, “Ini…” Katanya lagi, seraya menyodorkan sebuah amplop padaku.

Dahiku mengerut dalam ketika menerima amplop itu, “Apa ini?”

“Sudah, buka saja.”

Aku segera membuka amplop itu dan membacanya isinya dengan seksama. Secara tiba-tiba, rasa kesal yang merubungiku seharian penuh ini sirna begitu saja setelah membaca isi dari surat kecil yang tersimpan di dalam amplop itu. Hatiku membuncah bahagia, mataku berkaca-kaca, “Hyoseul-ah… K–kau… Kau postitif? Kau hamil?” tanyaku tak percaya.

Hyoseul tersenyum, mengangguk manis padaku, “Selamat ulang tahun, Siwonnie. Aku harap ini bisa menjadi kado terbaik di hari kelahiranmu ini.” Ucapnya padaku dengan wajah merona bahagia.

Tentu saja. Tentu saja ini kado terbaik yang kuterima di hari ulang tahunku ini; aku akan menjadi seorang ayah. Siapa pun, tolong katakan padaku kalau aku tidak sedang bermimpi!

“Terima kasih, Sayang.” Segera kuraih tubuh Hyoseul dan mendekapnya hangat dalam pelukanku. Biar dia merasakan sebesar apa rasa bahagia yang melingkupiku sekarang. Aku sudah tidak tahu lagi harus berkata apa kepadanya atas pemberian yang penuh arti ini, jadi biarkan saja dia mendengarnya langsung dari dalam hatiku bahwa aku sangat mencintainya.

Saranghae, Hyoseul-ah

 

 

 

THE END

6 responses to “fanfiction | [SeulWon] WHAT A BIRTHDAY!!!

  1. seragam militer dijadikan piyama? whahahaha…. unni ada2 saja nih. 😀 awalnya ikut kasihan liat oppa kesal gara2 dicuekin, tapi pas endingnya so sweet >-<

    Suka

  2. siwon dicuekin pas ultah,,,kekeke
    tapi masih dapat kado kan,,,,
    kadonya malah spesial banget,,,
    oh,, ya jangan lupa,, jangan jangan calon bayinya yang pengen eommanya pake baju militer buat dijadiin piyama

    Disukai oleh 1 orang

Tinggalkan komentar